Rabu, 29 Desember 2010

CIMS, Sistem Terpadu oleh Perusahaan Manufaktur untuk Mencapai Suatu Informasi yang Komprehensif

Dunia telah memasuki era informasi dan memasuki era ekonomi pengetahuan. Teknologi informasi sebagai pengembangan industri terkemuka berteknologi tinggi telah memberikan dukungan yang besar dan mendorong transformasi dan pengembangan industri manufaktur, manufaktur modern sistem terpadu (Integrated Kontemporer Sistem Manufaktur, disebut CIMS) teknologi dan industrialisasi adalah salah satu bagian terpenting.

CIMS-Kontemporer Terpadu Sistem Manufaktur, didasarkan pada konsep terpadu CIM optimasi sistem manufaktur. Teknologi informasi, teknik manajemen modern dan teknologi manufaktur yang dikombinasikan dan diterapkan pada siklus hidup perusahaan produk (dari analisis permintaan pasar dengan pengurusan memo final) pada semua tahap. Melalui integrasi informasi, proses optimasi dan optimalisasi sumber daya, logistik, arus informasi, integrasi value stream dan optimalisasi operasi, untuk orang (organisasi, manajemen), bisnis dan integrasi teknologi dari tiga elemen. Untuk meningkatkan waktu pengembangan produk baru (T), kualitas (Q), biaya (C), jasa (S), lingkungan (E), untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan daya saing pasar.

Kamis, 23 Desember 2010

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis sebagai Sebuah Solusi pada Pengaturan Rute Angkutan Umum pada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Surakarta

Perkembangan dunia sudah berjalan begitu pesat seiring meningkatnya kemampuan manusia dalam mengolah informasi. Data-data yang diperlukan dapat diolah sedemikian rupa agar mampu menjadi informasi yang bersifat akurat, tepat waktu dan relevan. Tetapi kompleksitas masalah manusia semakin meluas, dan menjadikannya tidak cukup hanya dengan mencari jawaban atas pertanyaan subyektif, seperti pengidentifikasian sebuah objek. Pertanyaan lokasional, seperti pencarian letak, dan pertanyaan kondisional tentang karakteristik fenomena pada sebuah objek, menjadi faktor penting lain yang harus dipertimbangkan agar data mampu memenuhi syarat menjadi sebuah informasi yang mendukung kehidupan manusia. Begitu pula dengan adanya pertambahan populasi dan dinamika masyarakat yang tinggi membuat data bereferensi geografis atau data geospasial menjadi cepat kadaluarsa. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mampu menangani data geospasial agar menjadi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan serta memudahkan revisi dan pemutakhiran data. Sistem informasi seperti ini dikenal dengan Sistem Informasi Geografis. Sistem ini digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Surakarta adalah kota yang menjadi barometer kemajuan di Propinsi Jawa Tengah. Letaknya yang sangat strategis, karena berbatasan dengan dua propinsi lainnya, menjadikannya sebagai kota dagang dan industri yang berkembang pesat. Selain memusatkan kemajuan di bidang perdagangan dan industri, Surakarta juga terkenal sebagai pusat budaya Jawa Tengah sekaligus berpotensi wisata yang tinggi, baik wisata alam, budaya, maupun pendidikan. Potensi kota yang tinggi ini menuntut masyarakat Surakarta untuk selalu dinamis. Dukungan infrastruktur transportasi kota mutlak diperlukan untuk mendukung dinamika masyarakat. Hal itu dapat terbukti dengan fakta bahwa terminal angkutan umum di Surakarta adalah terminal terbesar dan tertinggi aktifitasnya di Jawa Tengah.

Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Surakarta sebagai instansi yang bertanggungjawab pada permasalahan ini akan terbantu dengan adanya sistem informasi geografis dalam mengolah dan memvisualisasikan data-data geografis untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Pengaturan rute secara manual selain tidak efisien dan efektif dari sisi biaya dan waktu, kesalahan yang dilakukan bisa berdampak pada buruknya produktifitas masyarakat dan memicu masalah yang lebih kompleks. Dengan adanya dukungan sistem informasi geografis yang berfokus pada pengaturan rute angkutan umum di Surakarta, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membangun infrastruktur kota untuk kehidupan yang lebih baik.
Kata Kunci: lokasional, Sistem Informasi Geografis, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Surakarta
Artikel ini termuat dalam Prosiding SemnasIF 2008 ISSN:1979-2328 halaman 117-126