Minggu, 30 Desember 2012

when 2012 (gonna) ends

Halo.
Sebentar lagi tahun 2012 akan selesai.
Tinggal nunggu hitungan jam aja. (ngitung detiknya juga boleh, kalo kuat ._.)
Akhir tahun biasanya identik dengan berbagai macem perayaan, ada diskon gede-gedean (bahkan velg mobil juga diskon), ada acara galau massal (beneran ada lho ini, ada 'stand up patah hati' ditambah live musik yang sesuai dengan kondisi), tempat wisata juga makin rame, dan perayaan malem tahun baru dengan kembang api, terompet dan orang-orang yang pake kostum aneh-aneh yang berkumpul jadi satu merayakan pergantian tahun.

Ada juga yang ngerayain tahun baruan nggak kemana-mana.
Banyak alesan, dari yang udah males jalan-jalan karena pasti macetnya, belajar buat uas, atau
ngerjain tugas yang belom kelar.


Biasanya lagi, ini merupakan saatnya untuk bikin resolusi.
dan ditulis di sosial media (facebook, twitter; pake hashtag segala macem).
Barusan juga, saya mantengin akun twitternya @yeahmahasiswa yang lagi bahas tentang resolusi.
Dan ternyata, saya nemuin tweet-tweet seperti ini,
Dengan 'ngumumin' rencana2 kita, kita akan jadi lebih less-motivated buat merealisasikannya. #resolusi
lanjutannya,
Kenapa? 'ngumumin' rencana kita ke publik membuat kita merasa puas dan merasa 'udah melakukan sesuatu'. #resolusi

Jadi, ngumumin resolusi tahun depan kita di publik itu salah? 
Ya enggak juga sih, kalo menurut saya.
Malah banyak yang ikut ng-amin-in juga, kan jadinya malah bagus.
Asal, bukan selesai kita ngapdet, selesai juga resolusinya, nggak dilakuin bener-bener.

Seinget saya, saya dulu juga pernah bikin resolusi,
dan saya tulis di sosial media,
tapi saya lupa ig, hehe.
Mungkin untuk tahun ini, saya tidak melakukan hal yang sama.

Jujur aja ya,
saya itu adalah orang yang anti-banget nginget2 masa lalu (flashback).
Buat saya, masa lalu ya udah terjadi, nggak bakal bisa kembali, nggak bisa diubah,
ya buat apa diinget-inget.
Tapi barusan juga, liat di twitter juga,
akhir tahun ini coba pikirin lagi,
apa yang udah dicapai,
peristiwa apa aja yang terjadi,
dan kesalahan-kesalahan apa yang udah dibuat.

Saya jadi agak mikir, kalo diinget2 lagi,
dari bulan Januari sampe Desember tentunya udah banyak hal-hal yang terjadi.
Lagi-lagi maafkan kelemahan ingatan saya, yang nggak bisa cerita semuanya.

Tahun ini, buat saya bener2 proses yang panjang dalam pendewasaan diri.
Ada hal-hal baru yang ternyata selama ini emang udah ada cuma saya aja yang nggak menyadarinya,
seberapa pentingnya hal-hal tersebut,
kemudian, hal-hal yang sesungguhnya kita ingin utarakan,
akan tetapi karena suatu hal, kita terpaksa menyimpannya dalam hati.
dan kemudian hujan rintik-rintik *nggak nyambung*

Berikut yang mau saya tulis, kalo mau dibilang resolusi ya monggo, kalo bukan ya terserah anda saja.
Meskipun saya orangnya bener2 nggak mau mengingat masa lalu,
saya tetep ingat orang-orang yang udah baik sama saya.
Udah mau kenal sama saya, tetep saya inget.
Udah mau bantuin saya ketika saya butuh pertolongan, walopun cuma sekali, tetep saya inget.
Udah mau bantuin saya ketika saya butuh pertolongan, yang nggak cuma sekali tapi berkali-kali dan nggak minta imbalan dari itu semua, saya inget dan saya do'ain terus.
Bukan berarti yang lain nggak saya do'ain, saya do'ain semuanya.
Cuman, rasa terima kasih saya yang segitu banyak saya ucapin, berkali-kali, sepertinya nggak cukup buat memberi imbalan untuk semua bantuan yang mereka berikan kepada saya.
Mau terharu rasanya nulis ini, soalnya saya nggak tau, tahun depan, mereka masih seperti ini ke saya atau enggak, iya kan?
Imbalan yang benar2 cukup (bahkan bisa lebih), cuma saya minta sama Tuhan untuk diberikan kepada mereka yang telah membantu saya.

Iya, kita nggak pernah tahu, siapa aja yang selama ini do'ain untuk kita,
tanpa pernah kita minta,
tanpa pernah dia katakan kepada kita.
Tulus, nggak mengharapkan kita mendo'akan dia kembali.

Semoga, semoga, dan semoga
semuanya sehat, sukses, dan bahagia dengan kehidupannya. :)